Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan
kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan
bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus
sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran kas
terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Fungsi yang terkait:
1 Bagian pelanggan
2 Bagian kasir
3 Bagian piutang
4 Bagian keuangan
Dokumen
yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
yaitu:
1. Faktur penjualan tunai.
2. Pita register kas
3. Credit card sales slip
4. Bill of lading.
5. Faktur penjualan COD.
6. Bukti setor bank.
7. Rekspitulasi harga pokok penjualan
yaitu:
1. Faktur penjualan tunai.
2. Pita register kas
3. Credit card sales slip
4. Bill of lading.
5. Faktur penjualan COD.
6. Bukti setor bank.
7. Rekspitulasi harga pokok penjualan
Prosedur penerimaan kas
1. Pelanggan
– Menerima SPT
dari bagian piutang
– Melakukan
pembayaran ke bagian piutang
– Menerima
faktur lunas lembar 1 dari bagian piutang
2. Kasir
–
Mengirimkan faktur ke bagian piutang
3. Bagian piutang
–
Menerima faktur dari kasir
–
Melakukan pengecekan jatuh tempo dan dicatat pada Schedule Umur Piutang (SUP)
–
Membuat surat tagihan piutang (STP) yang dikirimkan ke pelanggan
–
Menerima pembayaran (uang) dari pelanggan
–
Membuat faktur lunas rangkap 2
Lembar
ke-1
: dikirimkan ke pelanggan karena pelanggan sudah membayar sejumlah utangnya
pada perusahaan saat jatuh tempo
Lembar
ke-2
: disimpan sebagai arsip untuk kepentingan perusahaan pada bagianpiutang
–
Membuat laporan penerimaan kas dari piutang (LPKP) rangkap 2
Lembar
ke-1
: LPKP lembar 1 dikirimkan ke bagian keuangan
Lembar
ke-2
: disimpan sebagai arsip untuk dokumen perusahaan.
4. Bagian Keuangan
–
Menerima Laporan Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP)